BEBAS HANYA SEBUAH KATA
BEBAS HANYA SEBUAH KATA YANG TERDAPAT DALAM KBBI
membuat suatu definisi yang multi tafsir tentang sebuah kebebasan, apa sebenarnya kebebasan itu, apakah dengan tidak mengikuti atau dengan tidak terikat terhadap sesuatu dikatakan sebuah kebebasan, ataukah kebebasan itu hanya sebuah jubah untuk menutupi sebuah tekanan
sebagian dari kita berpandangan bahwa kebebasan itu melakukan segala sesuatu sesuka hati bahkan memberontak pun termasuk dalam kategori kebebasan yang kita maksud. kebebasan hanyalah sebuah penyempitan suatu tindakan yang tidak ada satu pun mempengaruhi tindakan individu itu. bahkan nurani pun tidak mempengaruhi
jika kebebasan itu memang ada, tanpa memandang sebuah nurani, maka kebebasan itu hanya ditujukan kepada orang atau individu yang memiliki hidup tidak berkelompok atau tidak memiliki hubungan sosial dengan individu lainnya. dengan kata lain kebebasan hanya bisa berlaku dengan satu orang yang tidak memiliki hubungan dengan orang lain, bahkan tak pernah melihat orang lain.
misalnya orang yang tinggal dalam sebuah pulau tak berpenghuni, dan dia adalah satu-satunya penghuni dalam pulau tersebut.
jadi ketika orang-orang mencanangkan tentang arti kebebasan itu sendiri, dengan tersirat dia akan melepaskan dirinya dengan kondisi sosial dimana dia berada, dan menyalahi hakekat manusia yang hidup saling membutuhkan, dengan kata lain mereka akan melepaskan status dari manusia menjadi status yang lain
hewan pun tidak memiliki kebebasan seperti pandangan kita selama ini, hewan pun memiliki aturan, dimana aturan itu membatasi hewan itu untuk melakukan sebuah tindakan, dan ini semua teratur salam insting hewani.
kembali lagi ke persoalan nurani, dimana nuranilah kontrol terbesar untuk menjadikan manusia itu menjadi manusia pada hakekatnya. tanpa nurani tidak dapat dikatakan sebagai manusia, meskipun intensitas nurani itu dapat dihitung menggunakan angka.
jadi, ketika manusia menggembor-gemborkan tentang kebebasan, maka manusia itu siap menanggung resiko untuk melepaskan ke-manusiaan-nya dan melepaskan diri dari sebuah nurani, dan siap untuk tidak dikatakan sebagai manusia, karena memiliki ekspektasi untuk menyalahi hukum yang telah berlaku.
"kau takkan pernah bebas seperti apa yang kau pahami tentang kebebasan selama kau masih menjadi manusia dan nurani"
membuat suatu definisi yang multi tafsir tentang sebuah kebebasan, apa sebenarnya kebebasan itu, apakah dengan tidak mengikuti atau dengan tidak terikat terhadap sesuatu dikatakan sebuah kebebasan, ataukah kebebasan itu hanya sebuah jubah untuk menutupi sebuah tekanan
sebagian dari kita berpandangan bahwa kebebasan itu melakukan segala sesuatu sesuka hati bahkan memberontak pun termasuk dalam kategori kebebasan yang kita maksud. kebebasan hanyalah sebuah penyempitan suatu tindakan yang tidak ada satu pun mempengaruhi tindakan individu itu. bahkan nurani pun tidak mempengaruhi
jika kebebasan itu memang ada, tanpa memandang sebuah nurani, maka kebebasan itu hanya ditujukan kepada orang atau individu yang memiliki hidup tidak berkelompok atau tidak memiliki hubungan sosial dengan individu lainnya. dengan kata lain kebebasan hanya bisa berlaku dengan satu orang yang tidak memiliki hubungan dengan orang lain, bahkan tak pernah melihat orang lain.
misalnya orang yang tinggal dalam sebuah pulau tak berpenghuni, dan dia adalah satu-satunya penghuni dalam pulau tersebut.
jadi ketika orang-orang mencanangkan tentang arti kebebasan itu sendiri, dengan tersirat dia akan melepaskan dirinya dengan kondisi sosial dimana dia berada, dan menyalahi hakekat manusia yang hidup saling membutuhkan, dengan kata lain mereka akan melepaskan status dari manusia menjadi status yang lain
hewan pun tidak memiliki kebebasan seperti pandangan kita selama ini, hewan pun memiliki aturan, dimana aturan itu membatasi hewan itu untuk melakukan sebuah tindakan, dan ini semua teratur salam insting hewani.
kembali lagi ke persoalan nurani, dimana nuranilah kontrol terbesar untuk menjadikan manusia itu menjadi manusia pada hakekatnya. tanpa nurani tidak dapat dikatakan sebagai manusia, meskipun intensitas nurani itu dapat dihitung menggunakan angka.
jadi, ketika manusia menggembor-gemborkan tentang kebebasan, maka manusia itu siap menanggung resiko untuk melepaskan ke-manusiaan-nya dan melepaskan diri dari sebuah nurani, dan siap untuk tidak dikatakan sebagai manusia, karena memiliki ekspektasi untuk menyalahi hukum yang telah berlaku.
"kau takkan pernah bebas seperti apa yang kau pahami tentang kebebasan selama kau masih menjadi manusia dan nurani"
Komentar
Posting Komentar