Hidup Dalam Sebuah Kotak

“sebatang rokok akan habis, apakah kau tetap menunggu atau mengambil sebatang selanjutnya”
Kau hidup dalam sebuah kotak, kotak yang hanya berisi orang-orang sepertimu didalamnya. Kotak dimana pandanganmu dan pandangan mereka sama, memandang ke delapan sudut kotak tersebut, mamandang dalam pandangan yang sama tiap harinya.
Pernahkah kau berpikir untuk keluar dari kotak itu, membuka penutup kotak kemudian meloncat keluar. Keadaan yang menurutmu banyak kerancuan didalmnya, keluar mencari tahu apa sebenarnya yang ada diluar sana, keluar kekehidupan yang lebih luas, memandang tanpa sudut, memandang tanpa sisi, memandang suatu pandangan yang berbeda tiap waktunya.
Ataukah kau tidak berani untuk keluar dari kotak itu, karena takut tentang tantangan, takut tentang sebuah pandangan mempengaruhimu. Bagaimanapun kuatnya teori yang kau punya, kuatnya rasionalisasi yang kau paparkan, tak ada gunanya ketika kau hanya berada dalam kondisi yang sama, dalam KOTAK.
Orang-orang tidak sama dalam artian melihat dan memandang, orang-orang tidak akan seperti dirimu, pandanganmu hanya sebatas pendapat pribadi yang diterima atau tidaknya bergantung kepada siapa kau berpandangan, hanya saja kau harus menerima hal itu. Belajar hidup bukan hanya lewat kata-kata, belajar hidup bukan hanya lewat pandangan, belajar hidup tidak akan kau dapat melalui bahasa dan susunan kata.
Akan sia-sia ketika kau menghitung langkahmu dengan orang lain, karena hanya pertanyaan yang kau dapat dan pernyataan yang kau paparkan. Akankah kau tetap bergemelut dalam sebuah kotak atau kau akan keluar dari kotak itu untuk menghadapi sudut pandang yang luas
“akan sia-sia kau menghitung berapa langkah yang kau butuhkan untuk melangkah dalam jarak tertentu, terlebih kau menghitung langkah orang lain sebagai perbandingan”
“hidup ini punya tujuan, menuju tujuan itu adalah proses”


Komentar

Postingan Populer